HARIANMERBABU |
Salatiga — Presiden
Joko Widodo (Jokowi) hadir di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
Kunjungan kerja Presiden dilakukan untuk mengecek langsung stok cadangan beras
pemerintah (CBP).
Kepada masyarakat yang
hadir, Presiden mengungkapkan alasan harga beras terus mengalami kenaikan atau
mahal dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu pemicunya adalah krisis pangan
yang terjadi di hampir semua negara di dunia, hingga mengakibatkan beberapa
negara pengekspor beras tidak melakukan ekspor.
“Dulunya semua negara
yang pengekspor beras itu bisa ekspor. Dua tahun ini, 22 negara menyetop, tidak
ekspor lagi. Karena untuk kekurangan di dalam negeri mereka sendiri kurang.
Sehingga yang terjadi, karena produksi kurang, berasnya dunia kurang, harganya
naik. Itu problemnya,” ungkap Jokowi.
Selain
kondisi di luar negeri, di Indonesia sendiri pada waktu terakhir ini ada
kejadian El Nino. Sehingga banyak sawah-sawah lahan warga mengalami gagal panen
karena kekeringan panjang. “Tapi stok Bulog saat ini alhamdulillah masih ada
1,4 juta ton,” ujar Jokowi.
Jumlah
tersebut, kata Jokowi, setelah dirinya melakukan pengecekkan gudang Bulog di
sejumlah tempat di Indonesia. Ia memastikan stok beras di Bulog masih dalam
kondisi aman.
Meski
begitu, Presiden menekankan agar Bulog selalu melakukan pengelolaan pangan
dengan serius mengingat saat ini dunia tengah dilanda krisis pangan.
“Ya
memang negara kita ini negara besar, sangat besar sekali. Penduduknya paling
banyak keempat di dunia. Saat ini, penduduknya sudah berjumlah 280 juta jiwa.
Untuk mengurusi rakyat sebanyak ini, terutama urusan perut, ya stok Bulog harus
benar-benar kuat. Gudang Bulog harus kita penuhi,” tegas Jokowi.
Dalam
kesempatan itu Presiden Jokowi juga membagikan paket bantuan untuk 1.062
keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Kota Salatiga. Bantuan pangan ini
juga akan dilakukan di seluruh Indonesia dengan total penerima manfaat mencapai
22 juta keluarga.(**)